Tiga Kiat Menjadi Wanita Shalihah

 1. Shalat 5 WAKTU, TEPAT WAKTU, dan DI AWAL WAKTU

Mengerjakan shalat di awal waktu menunjukkan afdholiyah atau keutamaan.

Allah Ta’ala berfirman,

ุฅِู†َّ ุงู„ุตَّู„َุงุฉَ ูƒَุงู†َุชْ ุนَู„َู‰ ุงู„ْู…ُุคْู…ِู†ِูŠู†َ ูƒِุชَุงุจًุง ู…َّูˆْู‚ُูˆุชًุง

“Sesungguhnya shalat memiliki waktu yang telah ditetapkan bagi orang beriman.” (QS. An Nisaa’: 103)


Para ulama sepakat bahwa yang paling afdhol adalah mengerjakan shalat di awal waktunya. Namun dikecualikan dua shalat:

 - Shalat Isya’ -menurut jumhur atau mayoritas ulama- disyariatkan diakhirkan. Ini ditujukan bagi orang yang shalat sendirian atau mereka yang berjamaah namun atas kesepakatan mereka, yaitu diakhirkan hingga akhir 1/3 malam pertama atau sebelum pertengahan malam.-

 Shalat Zhuhur ketika cuaca begitu panas, disunnahkan untuk diakhirkan hingga cuaca tudak terlalu panas, yang penting sebelum masuk waktu Ashar.


Dan ada hadits pula yang menyatakan bahwa shalat di awal waktu itulah yang paling afdhol,


ุนَู†ْ ุฃُู…ِّ ูَุฑْูˆَุฉَ ู‚َุงู„َุชْ ุณُุฆِู„َ ุฑَุณُูˆู„ُ ุงู„ู„َّู‡ِ -ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…- ุฃَู‰ُّ ุงู„ุฃَุนْู…َุงู„ِ ุฃَูْุถَู„ُ ู‚َุงู„َ « ุงู„ุตَّู„ุงَุฉُ ูِู‰ ุฃَูˆَّู„ِ ูˆَู‚ْุชِู‡َุง »


Dari Ummu Farwah, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya, amalan apakah yang paling afdhol. Beliau pun menjawab, “Shalat di awal waktunya.” (HR. Abu Daud no. 426. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)



2. Bersegera dalam Meng-qadha' Puasa Ramadhan

Yang dimaksud dengan qodho’ adalah mengerjakan suatu ibadah yang memiliki batasan waktu di luar waktunya. Untuk kasus orang sakit misalnya, di bulan Ramadhan seseorang mengalami sakit berat sehingga tidak kuat berpuasa. Sesudah bulan Ramadhan dia mengganti puasanya tadi. Inilah yang disebut qodho’.


Apabila kita memiliki kewajiban qodho’ puasa selama beberapa hari, maka untuk menunaikan qodho’ tersebut tidak mesti berturut-turut. Misal kita punya qodho’ puasa karena sakit selama lima hari, maka boleh kita lakukan qodho’ dua hari pada bulan Syawal, dua hari pada bulan Dzulhijah dan sehari lagi pada bulan Muharram. Dasar dibolehkannya hal ini adalah,


ูَุนِุฏَّุฉٌ ู…ِู†ْ ุฃَูŠَّุงู…ٍ ุฃُุฎَุฑَ


“Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.” (QS. Al Baqarah: 185). Ibnu ‘Abbas mengatakan, “Tidak mengapa jika (dalam mengqodho’ puasa) tidak berurutan”.


3. Berhijab Dengan Menutup Aurat Dengan Rumahnya dan Handphonenya

Menutup aurat hukumnya wajib  sebagaimana kesepakatan para ulama berdasarkan  firman Allรขh Azza wa Jalla:


ู‚ُู„ْ ู„ِّู„ْู…ُุคْู…ِู†ِูŠْู†َ ูŠَุบُุถُّูˆْุง ู…ِู†ْ ุงَุจْุตَุงุฑِู‡ِู…ْ ูˆَูŠَุญْูَุธُูˆْุง ูُุฑُูˆْุฌَู‡ُู…ْۗ ุฐٰู„ِูƒَ ุงَุฒْูƒٰู‰ ู„َู‡ُู…ْۗ ุงِู†َّ ุงู„ู„ّٰู‡َ ุฎَุจِูŠْุฑٌۢ ุจِู…َุง ูŠَุตْู†َุนُูˆْู†َ ูฃู  ูˆَู‚ُู„ْ ู„ِّู„ْู…ُุคْู…ِู†ٰุชِ ูŠَุบْุถُุถْู†َ ู…ِู†ْ ุงَุจْุตَุงุฑِู‡ِู†َّ ูˆَูŠَุญْูَุธْู†َ ูُุฑُูˆْุฌَู‡ُู†َّ ูˆَู„َุง ูŠُุจْุฏِูŠْู†َ ุฒِูŠْู†َุชَู‡ُู†َّ ุงِู„َّุง ู…َุง ุธَู‡َุฑَ ู…ِู†ْู‡َุง ูˆَู„ْูŠَุถْุฑِุจْู†َ ุจِุฎُู…ُุฑِู‡ِู†َّ ุนَู„ٰู‰ ุฌُูŠُูˆْุจِู‡ِู†َّۖ ูˆَู„َุง ูŠُุจْุฏِูŠْู†َ ุฒِูŠْู†َุชَู‡ُู†َّ ุงِู„َّุง ู„ِุจُุนُูˆْู„َุชِู‡ِู†َّ ุงَูˆْ ุงٰุจَุงูۤ‰ِูٕ‡ِู†َّ ุงَูˆْ ุงٰุจَุงุۤกِ ุจُุนُูˆْู„َุชِู‡ِู†َّ ุงَูˆْ ุงَุจْู†َุงูۤ‰ِูٕ‡ِู†َّ ุงَูˆْ ุงَุจْู†َุงุۤกِ ุจُุนُูˆْู„َุชِู‡ِู†َّ ุงَูˆْ ุงِุฎْูˆَุงู†ِู‡ِู†َّ ุงَูˆْ ุจَู†ِูŠْٓ ุงِุฎْูˆَุงู†ِู‡ِู†َّ ุงَูˆْ ุจَู†ِูŠْٓ ุงَุฎَูˆٰุชِู‡ِู†َّ ุงَูˆْ ู†ِุณَุงูۤ‰ِูٕ‡ِู†َّ ุงَูˆْ ู…َุง ู…َู„َูƒَุชْ ุงَูŠْู…َุงู†ُู‡ُู†َّ ุงَูˆِ ุงู„ุชَّุงุจِุนِูŠْู†َ ุบَูŠْุฑِ ุงُูˆู„ِู‰ ุงู„ْุงِุฑْุจَุฉِ ู…ِู†َ ุงู„ุฑِّุฌَุงู„ِ ุงَูˆِ ุงู„ุทِّูْู„ِ ุงู„َّุฐِูŠْู†َ ู„َู…ْ ูŠَุธْู‡َุฑُูˆْุง ุนَู„ٰู‰ ุนَูˆْุฑٰุชِ ุงู„ู†ِّุณَุงุۤกِ ูۖˆَู„َุง ูŠَุถْุฑِุจْู†َ ุจِุงَุฑْุฌُู„ِู‡ِู†َّ ู„ِูŠُุนْู„َู…َ ู…َุง ูŠُุฎْูِูŠْู†َ ู…ِู†ْ ุฒِูŠْู†َุชِู‡ِู†َّۗ ูˆَุชُูˆْุจُูˆْุٓง ุงِู„َู‰ ุงู„ู„ّٰู‡ِ ุฌَู…ِูŠْุนًุง ุงَูŠُّู‡َ ุงู„ْู…ُุคْู…ِู†ُูˆْู†َ ู„َุนَู„َّูƒُู…ْ ุชُูْู„ِุญُูˆْู†َ


Katakanlah kepada orang laki–laki yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allรขh maha mengatahui apa yang mereka perbuat.”

Katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera–putera mereka, atau putera–putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allรขh, wahai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. [an-Nรปr/24:30 -31]





Referensi : https://almanhaj.or.id/48409-kewajiban-menutup-aurat-dan-batasannya-2.html


Sumber https://rumaysho.com/603-membayar-utang-qodho-puasa-ramadhan.html


Sumber https://rumaysho.com/603-membayar-utang-qodho-puasa-ramadhan.html


Comments

Popular Posts